Klasifikasi Kata berdasarkan Kelas Kata


Klasifikasi kata berdasarkan kelas kata. Untuk mendayagunakan bahasa secara maksimal, diperlukan kesadaran akan pentingnya pengayaan kosakata. Kesadaran itulah yang memotivasi kita untuk lebih rajin membaca. Membaca merupakan kegiatan berbahasa yang secara aktif menyerap informasi atau pesan yang disampaikan melalui media tulis, seperti buku, majalah, dan surat kabar. Aktivitas membaca tidak saja dilakukan untuk menyerap informasi atau pesan yang diuraikan di dalam bacaan, tetapi membaca dapat juga dilakukan dengan tujuan menelaah unsur-unsur kebahasaan yang terkandung di dalamnya.

Kelas Kata
Dalam sebuah bacaan bahasa Indonesia, terkandung banyak unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga penggunaan gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya.
Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa  kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan    kelas kata atau jenis katanya.

Secara umum kelas kata terdiri dari beberapa macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif)
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina)
(5) kata ganti (pronomina)
(6) kata bilangan (numeralia)
(7) kata tugas
           
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan+ kata sifat.
Contoh:
pergi    (Pergi dengan  gembira.)
tidur    (Tidur dengan nyenyak.)
jalan     (Jalan dengan  santai.)
(2)   Dapat diberi aspek waktu, seperti  akan, sedang, dan telah.
Contoh:
(akan) mandi
(sedang) tidur
(telah) pergi
(3)   Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
(tidak) makan
(tidak) lihat
(tidak) pulang
(4)   Berawalan me- dan ber-
Contoh:
melatih
melihat
merakit
berdiskusi
berpikir
berusaha

2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat ialah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang, binatang, benda. Kata sifat berfungsi sebagai predikat.
Suatu kata dapatdigolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diawali dengan kata sangat, paling dan diakhiri dengan kata sekali.
Contoh:
indah   (sangat indah/indah sekali)
baik    (sangat  baik/baik sekali)
tinggi   (sangat tinggi/tinggi sekali)
(2)   Dapat diberi awalan se- dan ter-.
Contoh:
luas      (seluas/terluas)
bodoh  (sebodoh/terbodoh)
mudah (semudah/termudah)
buruk   (seburuk/terburuk)
baik     (sebaik/terbaik)
(3)   Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
murah  (tidak   murah)
sulit     (tidak   sulit)
pahit    (tidak   pahit)

3. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif,  atau kalimat.
Berikut adalah macam-macam adverbia.
(1)   Adverbia  dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk berikut.
(a)  Adverbia reduplikasi, misalnya; lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling.
(b) Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
(c) Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4. Kata benda (Nomina)
Kata benda ialah kata yang mengacu pada benda, orang, konsep,  ataupun  pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diikuti oleh frasa yang + sangat.
Contoh:
Mobil                     (mobil yang bagus/mobil yang sangat bagus)
Pemandangan        (pemandangan  yang indah/pemandangan yang sangat indah)
Pemuda                 (pemuda yang gagah/pemuda yang sangat gagah)
(2)   Berimbuhan pe-, -an, pe-/-an, per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
permainan
pertunjukan
kesehatan
(3)   Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh :
Saya (bukan saya)
Roti (bukan roti)
Gubuk (bukan gubuk)

5. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.

Contoh:
Aku sudah mencoba membujuknya.
Kami sangat berharap kepada kalian.
Dia telah meninggalkan kita.
Itu memang miliknya.

6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.

Contoh:
Ibu membeli gelas selusin.
Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
Bapak Bardi memiliki dua puluh ekor kambing.
Sepertiga dari harta warisan itu disumbangkan ke panti asuhan.

7. Kata Tugas
Kata  tugas dapat dirinci  menjadi empat jenis kata, yaitu (1) kata depan, (2) kata sambung, (3) kata sandang, (4) kata seru, dan (5) partikel.

(1)   Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat.

Contoh:
di (sebelah) utara   = menunjuk arah
ke timur                 = menunjuk arah
dari pasar               = menunjuk tempat
pada hari senin      = menunjuk waktu

(2)   Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata; frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.

Contoh :
adik dan kakak
makan atau minum
tidak makan, tetapi minum
ia tidak naik kelas karena bodoh
Adi meletakkan tasnya, lalu ia membuka seragamnya.

(3)   Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.

Contoh:
sang guru               (sang bermakna tunggal)
para pemimpin       (para bermakna jamak)
si cantik                 (si bermakna netral)

(4)   Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.

Contoh:
Aduh, kakiku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu berani mencuri ?
Ayo, jangan putus asa.
“Wah, mahal sekali!” kata adik.
Kata yang dicetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah hai, nah, oh, celaka, gila, Masya Allah, dan Alhamdulillah.

(5)   Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh partikel: -lah, -kah, -tah, -deh, -dong, -kek, dan –pun

Kita baru saja mempelajari kelas kata beserta ciri-cirinya. Dalam suatu wacana, tentu terdapat berbagai kata, frasa, dan      kalimat. Kita dapat merinci setiap kata berdasarkan kelas katanya.