Pengertian Sastra secara Etimologi

Pengertian Sastra. Secara etimologi kata sastra berasal dari bahasa Sanskerta, berasal dari akar kata sas dan tra. Sas mempunyai arti ‘mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk; sedangkan –tra mempunyai arti ‘alat, atau sarana.’. Kata sastra dapat berarti ‘alat untuk mengajarkan atau buku petunjuk’. Dengan arti ini, dalam bahasa Sansakerta dapat dijumpai istilah Silpasastra yang berarti ‘buku arsitektur’, dan Kamasastra yang berarti buku seni bercinta’.

Secara harfiah kata pengertian sastra berarti ‘huruf, tulisan, atau karangan’. Lalu karena tulisan atau karangan biasanya berwujud buku, maka sastra berarti juga ‘buku’. Itulah sebabnya, dalam pengertian kesusastraan lama, istilah sastra berarti buku, baik yang berisi tentang dongeng, pelajaran agama, sejarah, maupun peraturan dan undang-undang.

Pengertian Sastra
Pengertian Sastra
Wellek dan Warren menyatakan bahwa sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Batasannya adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Cara lain untuk memberi definisi terhadap sastra dan pengertian sastra tentunya adalah membatasinya pada ‘mahakarya’, yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena ekspresi sastranya. Dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis dikombinasikan dengan nilai ilmiah. Selanjutnya yang paling tepat istilah “sastra” diterapkan pada seni sastra, yaitu sastra sebagai karya imajinatif.  Cara lain untuk memberikan definisi pada sastra adalah dengan memerinci penggunaan bahasanya.

Dari batasan dan pengertian sastra yang diungkapkan Wellek dan Warren dapat disimpulkan bahwa sastra adalah kegiatan kreatif manusia yang berbentuk tulisan, di dalamnya terdapat imajinasi yang dituangkan dalam bahasa yang indah (estetis).  

Selain pengertian sastra, kata sastra selanjutnya mendapat imbuhan su, yang dalam bahasa Jawa berarti ‘baik atau indah’. Dengan demikian, pengertiannya berkembang juga menjadi ‘buku yang baik dan indah’, dalam arti baik isinya dan indah bahasanya. Kata susastra itu pun berkembang juga dengan mendapat imbuhan gabungan (konfiks) ke–an, sehingga menjadi kesusastraan yang berarti ‘hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya’.

Dalam bahasa Inggris, sastra disebut literature yang diambil dari bahasa Latin litteratura, perkembangan dari kata litera yang berarti ‘tulisan’. Bila kedua pengertian sastra dan literature dipandang secara sepintas, maka tampak keduanya mempunyai pengertian yang hampir mendekati. Namun, hal itu ternyata merangsang pertanyaan-pertanyaan mengenai keberadaan karya sastra yang telah tersaji di muka bumi ini.

Berdasarkan uraian di atas, ada baiknya kalau makna kedua istilah tersebut dipandang sebagai kegiatan seni, yaitu ‘hasil kreatif manusia yang di dalamnya terdapat imajinasi dan dituangkan ke dalam media bahasa baik itu secara lisan maupun tulisan’.

Sebuah karya seni dapat dikatakan sebagai karya yang bernilai sastra bukan hanya karena bahasanya indah, beralun-alun,penuh dengan irama dan perumpamaan, melainkan harus dilihat secara keseluruhan dari nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai konsepsi yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

Karya sastra mengalir dari kenyataan-kenyataan hidup yang terdapat di dalam masyarakat. Akan tetapi karya sastra bukan hanya mengungkapkan kenyataan-kenyataan objektif itu saja, melainkan juga mencuatkan pandangan, tafsiran, sikap, dan nilai-nilai kehidupan berdasarkan daya kreasi dan imajinasi pengarangnya, serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Referensi: Daftar Pustaka. Pengertian Sastra lanjutan silakan lihat di Pengertian Sastra #2

No comments for "Pengertian Sastra secara Etimologi"