Ruang Lingkup Psikologi #1

Lingkup kajian bidang psikologi cukup luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan dapat memperlihatkan karakteristik kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda dengan pada kondisi, posisi serta tahap perkembangan lainnya. Secara garis besar dibedakan tiga kategori bidang psikologi, yaitu psikologi umum, psikologi khusus dan psikologi terapan.

1. Psikologi Umum
Psikologi umum sering juga disebut sebagai Pengantar Psikologi merupakan studi tentang prilaku atau kegiatan individu secara umum. Studi ini memberikan pengantar kepada studi tentang prilaku individu yang lebih lanjut, lebih khusus dan mendalam. Dalam Psikologi Umum dipelajari konsep umum kegiatan atau prilaku individu, apa, mengapa, dan bagaimana individu melakukan kegiatan. Mengenai masalah apa, mencakup jenis-jenis kegiatan atau prilaku yang dilakukan individu, apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari kegiatan tersebut. Jenis-jenis kegiatan atau prilaku umpamanya, kegiatan perkembangan, belajar, berfikir, memecahkan masalah dan lain-lain.
Masalah mengapa menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan atau perbuatan individu, baik faktor yang berasal dari dalam diri maupun individu; baik faktor fisik, maupun pisikis. Faktor-faktor yang berasal dari individu adalah kebutuhan dan motif, minat, sikap, perasaan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu bersumber dari lingkungan, seperti lingkungan alam, sosial, politik, budaya, pengetahuan, teknologi, dll. Mengenai bagaimana individu melakukan kegiatan diuraikan bentuk-bentuk interaksi individu dengan lingkungannya. Iteraksi secara individual maupun kelompok, interaksi yang sehat dan kurang sehat.
Ruang Lingkup Psikologi
Ruang Lingkup Psikologi
2. Psikologi khusus
Kelompok psikologi ini mempelajari prilaku atau kegiatan individu secara khisus, baik kekhususan karena terhadap perkembangan nya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utamanya atau karena kondisinya. Dalam kategori ini kita mrengenal Psikologi Perkembangan yang terbatasi atas Psikologi Anak, Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut, Psikologi Pria dan Wanita, Psikologi Abnormal, Psikologi Kepribadian, Psikologi Diferensial, Psikologi Binatang, dll.

Mempelajari prilaku dan karakteristik individu dalam berbagai tahap perkembangan. Masa sebelum lahir (prenatal) masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak kecil, masa sekolah dasar, masa remaja awal, remaja tengah dan adolesen, masa dewasa muda, dewasa dan dewasa tua, serta masa usia lanjut. Tiap tahap masa perkembangan tersebut menjadi objek studi dari psikologi sebab setiap masa memiliki ciri-ciri karakteristik perkembangan yang berbeda. Individu selalu berkembang, segi apa dan bagaimana perkembangannya pada setiap tahap perkembangan tidak selalu sama. Sebagai contoh pada masa sebelum lahir dan masa bayi perkembangan aspek fisik sangat pesat, masa bayi dan masa kank-kanak perkembangan aspek gerak sangat dominan, masa anak sekolah dasar perkembangan kognitif, sosial cukup pesat. Karena adanya perkembangan dominasi perkembangan-perkembangan aspek tertentu maka seringkali individu memperlihatkan prilaku yang tidak sama.

PSIKOLOGI PRIA DAN WANITA
Perbedaan jenis kelamin kiranya tidak hanya membawa perbedaan dalam segi fisik, tetapi juga segi-segi kerohanian. Psikologi ini mempelajari kondisi dan ciri-ciri yang khas dari kedua jenis kelamin. Wanita dan pria secara kodrat berbeda, keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda, dalam hal-hal tertentu kemampuan keduanya juga berbeda. Perbedaan ini bukan hanya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat kodrati tetapi juga karena adanya perbedaan fungsi dalam kehidupan, terutama kehidupan dalam keluarga. Kedua hal di atas menimbulkan tuntutan dari masyarakat yang berbeda pula. Wanita dituntut berpenampilan dan berprilaku sebagai wanita, istri dan ibu, sedangkan pria diharapkan berpenampilan sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya. Peranan-peranan tersebut secara normal tidak dapat dipertukarkan. Perkembangan kebudayaan, terutama perkembangan-perkembangan teknologi memberikan peluang-peluang yang cukup besar untuk mengubah status suatu pekerjaan. Suatu pekerjaan yang pada masa-masa yang selalu dikerjakan oleh kaum pria, karena adanya fasilitas baru hasil dari perkembangan teknolgi dapat dikerjakan juga oleh kaum wanita. Perkembangan karir baru dari wanita ini membawa perubahan pula dalam norma-norma terhadap kehidupan wanita, yang pada gilirannya berpengaruh pula terhadap peranannya sebagai istri dan ibu dalam keluarga. Hal-hal di atas bukan hannya saja memberikan pengaruh positif, tapi juga dapat memberikan beberapa tantangan dan persoalan.

PSIKOLOGI ABNORMAL
Mempelajari perilaku dan karakteristik individu yang yang menyimpang dari keadaan normal. Individu tidak selalu berada dalam keadaan normal, pada suatu ketika ia dapat bergeser pada kondisi yang kurang bahkan tidak normal. Psikologi bukan hanya mempelajari individu-individu yang wajar tetapi juga yang kurang atau tidak normal. Abnormalitas individu ada yang bersifat permanen atau menetap, yaitu suatu kondisi tidak normal yang tidak dapat diperbaiki, atau normal yang temporer yang msaih dapat diperbaiki. Abnormal permanen dapat berkenaan dengan penyimpangan fisik seperti cacat fisik, buta, tuli, bisu, atau cacat fisikis atau lemah ingatan, atau kelainan-kelainan pisikis lainnya yang menetap. Abnormalitas juga bisa bersifat temporer, terutama berkenaan dengan gangguan-gangguan pisikis yang sesungguhnya memiliki peluang untuk disembuhkan. Bentuk abnormalitas yang kedua ini juga sering di sebut sebagai ketidaksehatan mental sebagai lawan dari sehat mental (mental health).

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Merupakan cabang dari psikologi yang khusus mempelajari kepribadian individu. Manusia mungkin satu-satunya makhulk di dunia ini yang memiliki kepribadian. Yaitu suatu integritas dari semua aspek baik fisik maupun pisikis yang dimiliki individu yang menampilkan ciri-ciri yang khas. Karena adanya ciri-ciri kepribadian inilah sebenarnya yang membuat organisme manusia ini sebagai undividu. Dalam studi tentang kepribadian dibicarakan beberapa tipologi kepribadian , baik tipologi yang bertolak dari karakteristik fisik, sosial, moral maupun aspek lainnya. Juga dalam studi tentang kepribadian dibahas secara teori kepribadian yang menguraikan konsep-konsep atau beberapa pandangan konseptual (teoretis) tentang kepribadian dari berbagai teori psikologi. Beberapa teori kepribadian yang terkenal di antaranya adalah, teori Psikoanalisis dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, tori Personologi dari Murray, teori Medan dariKurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Thorndike, Hull dan Watson, teori The Self dari Carl Rogers, dll.

Tipe kepribadian manusia menurut Gerart Heymans, berdasarkan kuat lemahnya dalam diri setiap orang, menjadi tujuh tipe, seperti berikut.
Gapasioneerden (orang hebat): orang yang aktif dan emosional serta fungsi sekundernya kuat. Orang ini selalu bersikap keras, emosional, gila kuasa, egois, suka mengecam. Mereka adalah patriot yang baik, memiliki rasa kekeluargaan yang kuat, dan suka menolong orang yang lemah.
Cheolerici (orang garang): orang yang akrif dan emosional, tetapi fungsi sekundernya lemah. Orang ini lincah, rajin bekerja, periang, pemberani, optimis, suka pada hal-hal yang faktual. Mereka suka kemewahan, pemboros, dan sering bertindak ceroboh tanpa pikir panjang.
Sentimentil (orang perayu):orang yang tidak aktif, emosional, dan fungsi sekundernya kuat. Orang ini suka bersikap emosional, sering implusif(menurutkan hati), pintar bicara sehingga mudah memengaruhi orang lain, senang terhadap kehidupan alam, dan menjauhkan diri dari kebisingan dan keramaian.
Nerveuzen (orang penggugup):orang yang tidak aktif dan fungsi sekundernya lemah, tetapi emosinya lemah. Orang-orang tipe ini sifatnya emosional (mudah naik darah, tetapi cepat dingin), suka memprotes/mengecam orang lain, tidak sabar, tidak mau berpikir panjang, agresif, tetapi tidak pendendam.
Flegmaciti (orang tenang):orang yang tidak aktif dan fungsi sekundernya kuat. Orang-orang yang tipe seperti ini selalu bersikap tenang, sabar, tekun bekerja secara teratur, tidak lekas putus asa, berbicara singkat, tetapi mantap. Mereka berpandangan luas, berbakat matematika, senang membaca, dan memiliki ingatan yang baik. Orang tipe ini rajin dan cekatan serta mampu berdiri sendiri tanpa memrlukan banyak bantuan orang lain.
Sanguinici (orang kekanak-kanakan): orang yang tidak aktif, tidak emosional, tetapi fungsi sekundernya kuat. Orang ini, antara lain, sukar mengambil keputusan, kurang berani/ ragu-ragu bertindak, pemurung, pendiam, suka menyendiri, berpegang teguh pada pendiriannya, pendendam, tidak gila hormat dan kuasa, dan dalam bidang politik selalu berpandangan konservatif.
Amorfem (orang tak berbentuk): orang-orang yang tidak aktif, tidak emosional dan fungsi sekundernya lemah. Sifat-sifat tipe orang ini, antara lain, intelektualnya kurang, picik, tidak praktis, selalu membeo, canggung, dan ingatannya buruk. Mereka termasuk orang yang perisau, peminum, pemboros, dan cenderung membiarkan dirinya dibimbing dan dikuasai orang lain.     

PSIKOLOGI DIFERENSIAL
Mempelajari perbedaan-perbedaan kemampuan dan kegiatan dari individu. Setiap individu memiliki potensi dan kecakapan intelektual yang berbeda. Sebagian besar individu memiliki inteligensi yang tergolong normal, tetapi sebagian memiliki inteligensi tinggi dan sebagian lainnya rendah. Bakat individu berbeda-beda, seorang berbakat dalam bidang musik, yang lain lebih berbakat dalam bidang olah raga, atau teknik atau memasak dll. Di sekolah kita melihat ada siswa yang pandai dalam Matematika dan Fisika, tetapi yang lain lebih menonjol dalam Bahasa dan Ilmu pengetahuan Sosial. Hal ini menunjukan bahwa adanya perbedaan kemampuan dalam bidang-bidang  tersebut. Perbedaan kemampuan seseorang tidak hanya dalam bidang yang bersifat intelektual tetapi juga dalam bidang sosial. Seseorang mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam memimpin kelompok, yang lain pandai dalam berpidato, dan lainnya pandai dalam mengelola perusahaan, dll. Keragaman atau perbedaan-perbadaan kemampuan dan prilaku individu tersebut menjadi objek studi dari Psikologi Diferensial.

PSIKOLOGI BINATANG
Mempelajari kegiatan atau prilaku binatang. Studi tentang kegiatan binatang. Setudi tentang kegiatan binatang ini sesungguhnya bukan ditujukan untuk memhami kehidupan binatan itu sendiri. Hasil studi ini digunakan sebagai bahan perbandingan bagi pemahaman kegiatan manusia, oleh karena itu cabang psikologi ini disebut juga psikologi komparatif. Kesukaran yang dihadapi dalam kegiatan manusia adalah, kita tidak dapat begitu saja melakukan percobaan begitu saja terhadap manusia. Ada beberapa alasan mengapa percobaan tidak dapat dilakukan terhadap manusia: pertama mungkin percobaan tersebut merugikan atau memberikan pengaruh yang tidak baik kepada individu yang menjadi objek percobaan; kedua suatu percobaan mungkin dipandang kurang etis bila dilakukan terhadap manusia, sebab mungkin merendahkan marrtabat manusia. Untuk menghindari hal-hal di atas maka percobaan banyak dilakukan terhadap binatang. Percobaan ini dapat dilakukan kepada binatang sebab untuk hal-hal tertentu terdapat beberapa persamaan antara kondisi manusia dengan binatang.

PSIKOLOGI TERAPAN (APPLIED PSYCHOLOGY)
Merupakan penerapan atau penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, pendekatan, metode dan teknik-teknik psikologis untuk memahami dan memecahkan masala-masalah pada bidang lain. Seperti telah diutarakan dalam uraian terdahulu bahwa hampir setiap situasi dan pekerjaan yang berhadapan atau memberikan layanan kepada manusia membutuhkan pengetahuan tentang psikologi. Penggunaan pengetahuan, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, pendekatan dan metode psikologi dalam bidang-bidang tersebut merupakan Psikologi Terapan dalam bidang tersebut. Kita mengenal ada Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri dan Perusahaan, Psikologi Kejahatan atau Psikologi Kriminal, Psikologi kedokteran dan Keperawatan, Psikologi Sosial dan Massa, Psikologi Perang, Psikologi polotik dll. Orang yang bergerak di bidang-bidang tersebut membutuhkan pengetahuan Psikologi Terapan bidangnya.

No comments for "Ruang Lingkup Psikologi #1"