Menyimpulkan isi teks tertulis


Pengertian Ringkasan. Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.
Ikhtisar tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan sesuai dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok uraian, sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.

Cara Membuat Ringkasan
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang baik dan teratur, yaitu sebagai berikut.
1.    Membaca Naskah Asli
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.
2.    Mencatat Gagasan Utama
Semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting digarisbawahi atau dicatat.
3.    Membuat Reproduksi
Menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasangagasan penting yang dicatat tadi.
4.    Ketentuan Tambahan
Ada ketentuan tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.
a.    Lebih baik menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
b.    Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak diperlukan sebuah paragraf dapat dipangkas atau dibuang.
c.    Semua paragraf ilustrasi yang dianggap penting harus dipersingkat atau digeneralisasi.
d.   Bila mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang.
e.    Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau interpretasi baru dari penulis ringkasan.
f.     Ringkasan dari sumber asli yang berupa naskah pidato atau pidato langsung, penggunaan kata ganti orang pertama tunggal atau jamak harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
g.    Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari panjang ringkasan finalnya, misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada permintaannya.

C.       Beberapa Bentuk Ringkasan
Ringkasan dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk verbal uraian (paragraf) dan bentuk nonverbal berupa bagan atau skema. Meskipun ringkasan berbentuk bagan atau skema, tetapi harus mencerminkan gagasan atau seperti yang diungkapkan oleh teks sumbernya. Sebelum membuat bagan atau skema, harus dicatat terlebih dulu butir-butir informasi yang akan dijadikan unsur-unsur bagan atau skema.

D.    Ciri-ciri ringkasan dan ikhtisar
Ciri-ciri ringkasan adalah sebagai berikut.
1.    Bagian-bagiannya disajikan menurut urutan karangan aslinya.
2.    Bagian-bagian tersebut (misalnya bab) disajikan secara proporsional. Maksudnya, setiap bagian
3.    disajikan secara sebanding sesuai dengan jumlah halamannya.

Ciri-ciri sebuah ikhtisar adalah sebagai berikut.
1.    Bagian-bagian yang dianggap penting saja yang disajikan. Bagian-bagian yang kurang penting hanya sedikit disajikan dan bagian yang tidak penting dapat diabaikan.
2.    Karena itu, dalam ikhtisar penyajian tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, melainkan langsung menyajikan inti masalah serta pemecahannya.

E.     Meringkas Karya Sastra
Ringkasan sering digunakan untuk resensi buku. Demikian pula saat membuat resensi cerpen, novel, maupun naskah drama, dipergunakan ringkasan yang disebut sinopsis.
Cara membuat sinopsis karya sastra sebagai berikut:
1.    Bacalah karya sastra dengan baik.
2.    Pahami isi ceritanya.
3.    Perhatikan watak-watak tokoh utamanya.
4.    Ungkapkan dengan bahasa sendiri.
Menyimpulkan Isi Teks Tertulis
Menyimpulkan Isi Teks Tertulis

F.      Tujuan Ringkasan dan Ikhtisar
Tujuan membuat ringkasan dan ikhtisar adalah sebagai berikut.
1.      Melatih keterampilan untuk membuat reproduksi suatu karangan asli.
2.      Untuk dapat memahami dan mengetahui isi seluruh karangan atau buku secara lebih mendalam.
3.      Berlatih untuk mengembangkan ekspresi dengan bahasa yang efektif.
4.      Belajar cara menyusun suatu karangan yang baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan; hasil menyimpulkan; kesimpulan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya) atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif.
Simpulan berbeda dengan ringkasan. Jika pada ringkasan penulis tetap mempertahankan isi, sudut pandang, serta sistematika karya aslinya, sedangkan dalam simpulan terdapat penilaian atau pendapat pembuat simpulan. Oleh sebab itu, simpulan dapat dinyatakan benar, kurang benar, atau salah.
Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakan data, fakta, atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil simpulannya juga tidak akan akurat.

1.      Mengidentifikasi Ide
Pokok Teks: Ide pokok terdapat dalam setiap paragraf. Biasanya, ide pokok dinyatakan secara eksplisit maupun implisit dalam kalimat utama atau kalimat topik. Ide pokok dapat terletak di awal, di akhir, atau di awal dan akhir paragraf.
Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Sebaliknya ide pokok yang terdapat di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Ide pokok yang terdapat dalam paragrafparagraf itu dinyatakan sebagai kesimpulan atau penilaian setelah dikemukakan fakta-fakta. Ide pokok yang terletak di awal dan di akhir paragraf disebut paragraf campuran. Kalimat pertama paragraf dan kalimat terakhir isinya sama, tapi bias juga konteks kalimat berbeda dan isinya sama.

2.       Membuat Rangkuman
Pada pembelajaran sebelumnya kalian telah membahas secara detail materi ringkasan. Ringkasan tidak jauh berbeda dengan rangkuman. Untuk membuat rangkuman, ikutilah langkah-langkah berikut ini!
a.    Bacalah teks dengan saksama!
b.    Temukan ide pokok setiap paragraf teks tersebut!
c.    Gabungkan ide-ide pokok tersebut sehingga menjadi karangan singkat!
d.   Agar padu, tambahkan kata, frasa, atau kalimat di antara ide-ide pokok tersebut!

3.      Menyimpulkan Isi teks
Simpulan adalah bagian ringkas yang mengungkapkan gagasan utama dari suatu uraian atau pembicaraan dengan memberi penekanan ide pokok atau gagasan sentral serta penyelesaian dari permasalahan yang diungkapkan. Bahasa yang digunakan dalam simpulan sangat mewakili pokok-pokok persoalan dan penyelesaiannya yang diungkapkan dalam tulisan tersebut.
Dalam penyusunan simpulan penulis dapat bertolak pada pola bernalar deduktif dan induktif.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat simpulan.
1. Tulisan simpulan merupakan “inti” dari suatu uraian atau pembicaraan mengarah pada penyelesaian suatu persoalan yang diungkapkan dalam suatu bahasan atau karangan.
2. Tulisan simpulan harus menjiwai bagian uraian yang panjang secara keseluruhan, sehingga pembaca tidak perlu membaca atau mengingat kembali inti persoalannya.
3. Tulisan simpulan harus mengingat kembali inti persoalannya dalam memahami kembali ide sentral dari suatu bahasan atau karangan yang kemudian dihubungkan dengan penyelesaiannya sebagai suatu solusi.

H.      Pola penalaran dalam pengambilan kesimpulan
Dalam pengambilan kesimpulan, digunakan pola penalaran deduktif – induktif.
1.    Penalaran deduktif
Penalaran deduktif yaitu penarikan kesimpulan yang dilakukan terhadap pernyataan yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
a.    Silogisme
Silogisme adalah penarikan kesimpulan yang menggunakan tiga pernyataan yaitu premis umum, premis khusus, dan kesimpulan.
b.    Entimen (E)
Entimen adalah penarikan kesimpulan yang lebih singkat.
2.    Penalaran induktif
Penalaran induksi yaitu penarikan kesimpulan yang dilakukan terhadap pernyataan khusus, kemudian ditarik kesimpulan bersifat umum.
a.    Generalisasi
Generalisasi adalah cara penarikan kesimpulan yang dilakukan melalui berbagai pernyataan yang mempunyai ciri-ciri, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
b.    Analogi
Analogi adalah cara menarik kesimpulan terhadap dua pernyataan yang dianggap bersifat sama.
c.    Kausalitas
Kausalitas adalah cara penarikan kesimpulan terhadap dengan hubungan sebab akibat.