Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak
Pada materi ini mengulas hal-hal yang berkaitan dengan perintah kerja dari penjelasan mengenai pengertian serta ciri kalimat perintah, jenis- jenis kalimat perintah, dan berbagai respons terhadap perintah. Tujuan hal tersebut ialah agar dapat memahami berbagai bentuk perintah yang diungkapkan atau tidak serta dapat merumuskan, mencatat, dan mengonfirmasikan kembali isi perintah dengan membuat kerangka kegiatan dan perencanaan sesuai kebenaran isi perintah kerja yang diberikan.
SUKSES MEMULAI KARIR BAGI PEMULA
Di dunia kerja memang berbeda dengan dunia pendidikan. Ketika memasuki dunia kerja, sesungguhnya Anda baru tiba di dunia nyata tempat Anda harus memulai hidup baru dan karir profesional Anda. Ibaratnya Anda sedang berada di persimpangan, perjalanan selanjutnya mungkin bisa menakutkan, menyenangkan, membingungkan, atau membuat Anda bertanya-tanya. Bisa juga semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu.
Saat ini, persaingan antar–perusahaan makin ketat. Persaingan tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan pun demikian. Makin banyaknya tenaga kerja yang berkualitas menuntut Anda untuk secepatnya menyesuaikan diri dengan tempat kerja baru. Jika tidak, Anda akan tersingkir dan gagal untuk meniti karier yang diidamkan.
Karena itu, agar Anda bisa bertahan dengan pekerjaan yang akan digeluti, sebaiknya Anda perlu mengetahui informasi seputar hari-hari awal meniti karier. Berikut adalah strategi bagaimana Anda harus bersikap selama 60 hari pertama di tempat kerja baru. Mungkin saja karier Anda akan melesat dan berada di jalur cepat.
14 Hari Pertama: Pengenalan Rekan-Rekan Kerja.
Untuk berhasil, diperlukan kombinasi antara performa dan kepribadian. Supaya bisa diterima oleh lingkungan baru, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan rekan-rekan yang dapat memberi tahu kita peraturan- peraturan informal di dalam perusahaan.
Pertama, dekati mereka-mereka yang akan sering Anda temui (misalnya, teman satu departemen atau dari departemen lain yang mempunyai hubungan erat dengan pekerjaan Anda), para pembuat keputusan (misalnya, pimpinan proyek), dan orang-orang yang berpotensi menjadi mentor Anda. Jangan ragu-ragu untuk menyediakan waktu makan siang dengan orang- orang ini. Tujuannya tak lain adalah untuk mengetahui rule-of-the-game yang berlaku di tempat baru tersebut, misalnya apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan membangun hubungan, kepercayaan dan informasi akan datang dengan sendirinya.
30 hari pertama: Bertemu atasan, tanyakan apakah ada kemajuan dalam pekerjaan Anda?
Kebanyakan orang yang diterima bekerja di tempat baru mengira atasan mereka tahu persis apa saja kemajuan yang telah mereka alami. Tentu saja sikap dan cara berpikir ini fatal karena atasan tidak selamanya mengikuti perkembangan anak buahnya secara detail. Hal ini diperparah oleh ketakutan kalau-kalau tugas kita dianggap tidak dikerjakan dengan benar. Bagaimanapun juga atasan pasti ingin Anda sukses sebab kesuksesan Anda secara tidak langsung akan berakibat positif pada dirinya. Karena itu, jangan takut bertemu atasan untuk menanyakan penilaiannya atas kinerja Anda.
45 hari pertama: Tulis dan pahami deskripsi pekerjaan Anda.
Setelah satu setengah bulan di posisi baru, harusnya Anda sudah tahu tanggung jawab apa saja yang harus Anda emban. Tulis pertanyaan- pertanyaan yang terlintas di benak Anda di atas sebuah kertas, berikut dengan daftar proyek-proyek yang telah Anda tangani. Kemudian, temui atasan Anda dan diskusikan hal ini dengannya. Hal ini untuk menyamakan persepsi Anda berdua tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas di posisi Anda yang dapat diterima oleh bos Anda.
60 hari pertama: Selesaikan pekerjaan dengan baik.
Memang, Anda harus melakukan pekerjaan yang cukup sulit untuk membuat orang lain terkesan. Namun, Anda harus berhati-hati. Pilih proyek pekerjaan yang masuk akal dan bisa diselesaikan dengan tepat waktu. Sebagai contoh, jangan pilih pekerjaan yang hanya Anda yang terlibat karena hanya akan memakan waktu lebih lama dan mungkin tidak akan mendapat dukungan dari atasan Anda. Ambilah proyek-proyek yang melibatkan orang lain dalam tim Anda.
60 hari kemudian: Penyegaran
Untuk melakukan hal ini, sebenarnya susah-susah gampang. Intinya adalah berusaha melakukan hal yang sama (dengan semangat yang sama) sebagaimana Anda bekerja di dua bulan pertama. Kemudian, buat kerangka kerja berdasarkan landasan yang telah Anda ciptakan di 60 hari pertama tersebut. Memperluas pergaulan hingga mempunyai banyak teman dari perusahaan lain juga dapat menunjang usaha Anda. Ingatlah selalu bahwa memberikan atau menerima feedback dan menentukan posisi Anda di kantor adalah proses yang terus berlanjut, jadi jangan cepat puas!
(Sumber: Kompas, 18 November 2007)
A. PENGERTIAN DAN CIRI KALIMAT PERINTAH
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.
Ciri-ciri kalimat perintah adalah seperti berikut.
1. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
Pergilah dari sini!
Cepatlah kamu mandi!
Bantulah adikmu!
2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh :
Ambilkan buku itu!
Santaplah makanan itu!
3. Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis.
Contoh:
Pergilah dari sini!
Ayo masuk!
Pulanglah!
4. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi menaik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Contoh:
Bawa barang-barang itu kemari!
Selesaikan tugasmu!
B. JENIS-JENIS KALIMAT PERINTAH
Kalimat perintah terbagi ke dalam Sembilan bagian, diantaranya yaitu:
1. Kalimat Perintah Biasa
Contoh.
Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!
2. Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program pemerintah.
Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.
3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
Jangan membuang sampah di sini.
Jangan dekati tempat itu.
4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
Saya berharap Anda hadir di acara itu.
Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.
5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau ridhoi.
6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contoh:
Biarlah aku yang membawa barang itu.
Biarkan dia pergi sendiri.
7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
Maju kalau kamu berani.
Ambil saja kado yang kau berikan kalau kau tidak malu terhadapnya.
8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau Langkah Kerja
Contoh:
Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang besar.
Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.
9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.
Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan karena halusnya sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut berupa perintah.
Kalimat perintah dapat diperhalus dengan menggunakan unsur-unsur berikut.
1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong, sudilah, harap, silakan, hendaknya, sebaiknya.
Contoh:
- Mohon kembalikan buku itu di meja saya.
- Silakan masuk.
- Tolong buatkan kopi untuk Ayah.
- Hendaknya kamu pulang sekarang.
- Harap datang tepat waktu
- Sebaiknya cepat bawa adikmu ke rumah sakit.
- Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini.
2. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
- Berangkatlah lebih halus daripada berangkat.
3. Pengubahan ke struktur tanya.
Contoh:
- Apakah tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?
4. Pengubahan ke struktur berita.
Contoh:
- Panitia sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan hadir pada acara perpisahan.
C. BERBAGAI RESPONS TERHADAP PERINTAH
Sejalan dengan bervariasinya kepentingan manusia terhadap manusia yang lain sebagai wujud dinamika hubungan antar–manusia, bentuk-bentuk perintah pun sudah menjadi suatu hal yang pasti dan selalu ditemui. Hanya dalam skala umum perintah yang biasa yang langsung bisa ditanggapi. Namun, sebenarnya pada lingkungan kalangan tertentu, bahasa perintah perlu dicermati karena belum tentu dipahami sebagai perintah biasa, seperti di dunia kerja. Dalam dunia kerja, bentuk-bentuk perintah umumnya bersifat operasional kerja sehingga perintah tidak serta-merta bisa secara langsung dilaksanakan. Banyak ragam kalimat perintah menunjukkan banyaknya bentuk perintah yang diwujudkan melalui simbol bahasa. Sebagai alat komunikasi, tentu bahasa harus dapat menerjemahkan segala bentuk keinginan dan pilihan pemakainya, termasuk keinginan mendapatkan respons dari sebuah perintah yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis. Oleh karena itu, kita perlu mencermati dan mengenal bentuk-bentuk perintah agar respons yang dilakukan tidak menyimpang dari isi perintah.
Langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah adalah sebagai berikut.
- Membaca kembali isi perintah secara hati-hati, teliti, dan saksama.
- Merumuskan/menuliskan kembali isi perintah.
- Isi perintah ditulis dalam bentuk kerangka/bagan sehingga mudah dipahami.
- Membuat perencanaan dalam bentuk kerangka/tabel/bagan segala kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi perintah.
- Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah disusun.
Perhatikan dengan cermat proses menerima perintah kerja di bawah ini dan respons yang dilakukan.
Dalam rangka memperingati HUT SMK Nusantara 1 Bumiayu, Pembina OSIS mengumpulkan beberapa pengurus OSIS. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa OSIS akan mengadakan pentas seni dan bazar untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-20 Sekolah. Beliau melanjutkan:
”Dalam rangka HUT sekolah kita, OSIS akan mengadakan kegiatan Pentas Seni dan Bazar. Saya minta seluruh pengurus OSIS terlibat me- nyukseskan acara ini. Berhubung masih ada waktu satu bulan, saya ingin Ketua OSIS dan pengurus seksi mulai mempersiapkan segala sesuatunya, seperti membuat kepanitiaan lalu menyusun rencana kerja dan struktur kerja. Saya berharap seminggu sebelum acara, semuanya sudah siap. Jika diperlukan, kalian bisa bekerja sama dengan sponsor atau dunia usaha yang menjadi anggota majelis sekolah kita untuk membantu pendanaan dan penyediaan barang buat bazar. Segala hal yang masih belum jelas dapat dikonfirmasikan kepada saya. Mulai saat ini, kita saling berkomunikasi untuk mempersiapkan segalanya hingga menjelang pelaksanaan acara. Demikian pertemuan kita, selamat bekerja!
Berikut langkah yang dilakukan oleh pengurus OSIS
1.Pengurus OSIS mencatat isi instruksi/perintah Pembina OSIS sebagai berikut.
a. Membuat kepanitiaan kegiatan bazar-amal.
b. Membuat proposal kegiatan.
c. Membuat jadwal kegiatan.
d. Membuat bagan atau struktur kerja.
e. Menghubungi pihak yang terkait dengan kegiatan.
f. Menggalang dana dengan menghubungi sponsor untuk meminta dukungan.
g. Sosialisasi kegiatan kepada siswa dan komite sekolah.
h. Klarifikasi dan konfirmasi.
2.Ketua OSIS dan sekretaris menyusun jadwal kerja.
3.Agar proses kerja berjalan lancar, dibuat pula struktur atau prosedur kerja yang mengatur.
a. siapa mengerjakan apa,
b. siapa bekerja sama dengan siapa,
c. siapa bertanggung jawab terhadap pekerjaan apa dan kepada siapa, dan
d. garis hubungan kerja dan wewenang yang jelas.
Semua hal tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan seperti di bawah ini.
4.Ketua OSIS beserta panitia kegiatan mengonfirmasikan informasi perintah kepada pembina OSIS dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan persiapan dan perencanaan yang sudah dan akan dilakukan agar langkah kerja tidak menyimpang.
Pertanyaan untuk konfirmasi dapat seperti berikut.
- Apakah yang sudah dilakukan sesuai dengan perintah?
- Apakah semua rencana sesuai dengan harapan?
- Siapa saja yang akan diundang?
- Berapa banyak sponsor yang akan dilibatkan?
- Biaya yang disiapkan sudah cukup atau kurang?
- Acara sesuai dengan tema?
- Dan sebagainya.
Sumber Ebook BSE Bahasa Indonesia SMK
No comments for "Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak"
Post a Comment
Terima kasih telah santun berbahasa.