Memahami Perintah Kerja Tertulis
Perintah kerja berbentuk surat-surat resmi atau surat dinas, seperti surat edaran, surat perintah, atau surat tugas, memorandum, disposisi, dan perintah kerja berbentuk manual.
A. MENGENAL BENTUK PERINTAH KERJA TERTULIS
Banyak bentuk aturan atau petunjuk yang dapat ditemukan dalam kehidupan kita. Baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat, di tempat pekerjaan, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bentuk perintah dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Perintah lisan biasanya menuntut respon/tindakan langsung sehingga muncul variasi kalimat perintah, sedangkan bentuk perintah tertulis umumnya bersifat tidak langsung.
Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh pola hubungan manusia secara hierarki. Perintah sering menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentukinstruksi, petunjuk, dan pedoman. Karena pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.
Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:
- himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
- petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
- Peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas, peraturan waktu berkunjung;
- pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
- undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.
B. MODEL-MODEL SURAT BERISI PERINTAH KERJA
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tertulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja.
Surat yang berhubungan dengan pekerjaan disebut surat dinas atau surat resmi. Surat ini umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja yang dapat dijadikan pedoman bagi karyawan pada suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Model surat yang berisi informasi kerja atau perintah kerja, antara lain surat perintah, surat edaran, memorandum, pengumuman, dan disposisi.
1. Surat Perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan.
Contoh Surat Perintah |
Surat perintah terdiri atas:
- kepala surat
- pembukaan
- isi surat perintah
- kaki surat/bagian akhir surat
2. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan.
Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orang- atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
- Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
- No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
- Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
- Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
- Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran.
Contoh Surat Edaran Khusus |
Contoh Surat Edaran Umum |
3. Surat Pengumuman
Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapat konfiks pe-an dan bunyi sengau ng. Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman berarti pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah, agar diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
- Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
- Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain.
- Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansi.
Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan tentang masalah yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut.
Surat pengumuman dapat disebarkan dengan beberapa cara, diantaranya:
- menyebarkannya sebagai surat edaran,
- memasang di papanpapan pengumuman, dan
- memasangnya di koran sebagai iklan.
4. Memo atau Memorandum
Memorandum biasa digunakan untuk surat-menyurat secara intern dalam lingkungan kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat, sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan, perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya.
Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak lebih dari 10 baris. Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:
a. Ciri Bentuk
Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi:
- pihak yang dituju
- pengirim memo
- perihal memo
- tanggal pengirim memo
- paraf dan nama pengirim
b. Ciri Isi
Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.
Contoh Memo |
Keterangan:
(1) kop surat memo
(2) tanggal surat memo
(3) judul memo
(4) alamat memo
(5) pengirim memo
(6) perihal pokok memo
(7) isi memo
(8) tanda tangan dan nama terang pengirim memo
5. Disposisi
Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa saran/tanggapan/instruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.
Sebagai contoh, suatu intitusi menerima surat penawaran barang oleh bagian administrasi. Surat itu diagendakan, lalu diberi lembar disposisi. Selanjutnya, pimpinan membuat disposisi. Isi disposisi bisa merupakan perintah untuk menolak penawaran tersebut atau memerintahkan staf yang bersangkutan untuk membalas surat yang isinya memesan barang-barang tersebut.
Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
1. disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat.
- Biasanya hanya berisi Sifat, Tujuan disposisi, Isi perintah, dan Tanda tangan penulis disposisi dan nama yang langsung tulis tangan pada lembar surat yang masuk.
2. disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi).
Contoh Disposisi Tidak Langsung |
C. PERINTAH KERJA BERBENTUK MANUAL
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami.
Petunjuk penggunaan dibuat agar pengguna barang/alat dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu buku petunjuk.
Contoh Perintah Kerja Berbentuk Manual.
IMAGE TOUCH PANEL PHONE LCD
KEISTIMEWAAN
1. Tombol tidak perlu ditekan, cukup disentuh.
2. Dilengkapi dengan layar LCD yang dapat menampilkan:
penunjuk waktu/jam/24 jam
kalender otomatis yang berlaku sepanjang masa
Caller id (menampilkan nomor yang masuk)
3. Bisa menyimpan nomor telepon secara otomatis pada saat melakukan telepon keluar maupun telepon masuk.
4. Bisa me-redial nomor-nomor internasional.
5. Ada fasilitas handsfree tanpa harus mengangkat gagang telepon.
6. Bisa mengunci menggunakan password (dengan nomor pin)
CARA PAKAI / CARA KERJA:
Untuk set tahun/bulan/tanggal dan waktu/jam, tekan SET/SAVE hingga keluar set/date, lalu tekan set/save. Untuk konfirmasi, bisa menggunakan tombol up dan down. Setelah selesai, tekan tombol delete (exit) dan kembali ke menu semula.
Untuk mengoperasikan kalkulator, tekan AC dan untuk keluar, tekan delete.
Untuk melihat telepon masuk atau keluar tekan dialed lalu tekan down.
Untuk menggunakan handsfree, tekan tombol handsfree.
Untuk menyimpan nomor telepon yang masuk, tekan dialed, lalu pilih nomor telepon dengan up atau down, lalu tekan set/save. Untuk menghapus, tampilkan nomor telepon, tekan delete. Untuk melihat nomor telepon yang masuk, tekan Vip. Untuk memilihnya, tekan up atau down.
Untuk mengatur kejelasan layar LCD, tekan set save lalu tekan tombol up/down hingga keluar set 6 lcd, tekan set atau save. Tekan tombol up atau down untuk mengatur tingkat 1 sampai dengan 5, setelah itu tekan set save. Dan untuk keluar, tekan delete.
D. MENINDAK LANJUTI PERINTAH KERJA TERTULIS
Dalam dunia kerja, seorang pemimpin tentu sering memberikan perintah kerja, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap karyawan, baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya.
Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.
1) Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
2) Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
3) Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
4) Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
5) Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana.
Demikian materi bahasa Indonesia tentang Perintah Kerja Tertulis, Terima Kasih.
Sumber Buku BSE Bahasa Indonesia SMK Kelas XI
No comments for "Memahami Perintah Kerja Tertulis"
Post a Comment
Terima kasih telah santun berbahasa.