Pengertian: Novel atau Roman?
Pada awalnya pengertian roman dan novel selalu dibedakan. Banyak pendapat mengenai hal ini dilontarkan, sehingga terjadi pemilihan-pemilihan pengertian sebagai berikut:
1. Roman sering dikatakan sebagai karangan mengenai kehidupan manusia dengan pengalaman, sifat, adat istiadat, pengaruh ekonomi, politik, kehancuran dam keberhasilan serta pandangan hidup suatu masyarakat seluas-luasnya. Tokoh utamanya disimpulkan sebagai tokoh yang dimunculkan sejak kecil sampai dewasa bahkan sampai meninggal. Tokoh bawahannnya banyak, sehingga memungkinkan terjadinya plot ganda. Kesemua itu diceritakan secara mendalam dan terperinci serta penuh dengan nasehat-nasehat yang langsung dilontarkan oleh para tokoh positifnya.
2. Novel sering dikatakan sebagai karangan yang menceritakan suatu peristiwa yang luar biasa sebab hanya memuat cerita berdasarkan konflik hidup yang sangat menonjol, sehingga menceritakan tokoh sejak kecil sampai dewasa dianggap tidak perlu. Konflik batin yang mendalam dari para tokoh menjadi sasaran utama cerita, hal itu menyebabkan plot menjadi erat, tunggal, dan menarik.
Pengertian Novel atau Roman? |
a) Istilah roman bersumber pada sebutan yang dipergunakan di Belanda dan Perancis. Istilah tersebut masuk ke Indonesia karena sastra Indonesia pada waktu sebelum perang dunia kedua banyak dipengaruhi sastra Belanda. Pengaruh tentunya sangat kuat sekali sebab pada waktu Indonesia dalam posisi dikuasai Belanda.
b) Istilah novel masuk ke Indonesia setelah merdeka. Istilah ini adalah pengaruh dari sastra Inggris yang tidak mengenal istilah roman. Belakang ini sastra yang masuk ke Indonesia banyak sastra berbahasa Inggris, maka secara berangsur-angsur istilah roman mulai bergeser.
c) Novel mempunyai halaman yang lebih tipis dikernakan plot yang cenderung ketat dibandingkan roman. Perbedaan ini tidak bisa dijadikan patokan sebab dewasa ini banyak juga cerita-cerita yang mempunyai plot longgar dan berkembang tetapi dikatakan sebagai novel.
d) Balai pustaka sebagai penerbit pada mulanya selalu menyebut roman untuk cerita yang diterbitkan sebelum indonesia merdeka. Tetapi setelah tahun lima puluh balai pustaka menerbitkan cerita-cerita tanpa terlalu ketat dengan perhitungan sebutan novel atau roman, bahkan cenderung banyak menyebutnya novel.
Melihat pertimbangan-pertimbangan tersebut agaknya tidak perlu lagi ada batasan-batasan yang ketat antara istilah roman dan novel. Batasan-batasan yang kaku malah akan mengahambat proses terjadinya apresiasi dalam kehidupan kesusastraan. Orang sering terbelenggu oleh pendefinisian sehingga proses pertemuan dengan karya yang sesungguhnya tidak terjadi. Oleh sebab itu ada baiknya kedua jenis cerita rekaan ini selanjutnya dianggap sama. Untuk menyebutkannya sebaiknya mulai dipopulerkan dengan istilah novel saja.
Novel berasal dari bahasa latin nonelis yang diturunkan dari kata noveis yang berarti baru. Dikatakan baru sebab novel muncul belakangan dibanding dengan bentuk puisi dan drama. Unsur-unsur cerita seperti tokoh, alur, dan latar dipaparkan seolah-olah sesungguhnya terjadi dalam kehidupan nyata. Dalam novel tidak dipergunakan unsur keajaiban seperti layaknya dongeng atau hikayat. Masih ada yang perlu dipertimbangkan dari pengertian tersebut yang mengatakan peristiwa rasional sebab dewasa ini, meski tidak banyak, ada novel yang mengisahkan peristiwa-peristiwa yang justru tidak rasional. Hal ini karena bentuk-bentuk simbolik yang mendominasi proses penciptaannya, sehingga cerita secara total merupakan cerita simbol dari kehidupan nyata. Mengenai hal ini barangkali lebih cocok dibicarakan dalam faham atau gaya pencuat ide pengarang yang sering disebut aliran sastra. Pengertian novel tersebut akhirnya secara singkat dapat dikatakan sebagai prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.
Sebagai catatan: Istilah novel masuk ke Indonesia setelah masa kemerdekaan, pada masa penjajahan Belanda istilah yang lebih dikenal adalah roman.