Sistematika Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat sebagai permohonan pencari kerja yang ditujukan kepada suatu badan usaha atau instansi agar dapat bekerja sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Untuk dapat membuat surat lamaran pekerjaan yang baik, kita harus memahami sistematika dan isi surat lamaran pekerjaan.

Sistematika surat lamaran pekerjaan
Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
Secara umum, sistematika surat lamaran pekerjaan memiliki delapan unsur yang perlu diperhatikan.

1. Tempat dan tanggal pembuatan surat
Tempat dan tanggal pembuatan surat ditempatkan di pojok kanan atas. Diawali dengan nama kota dimana surat dibuat, kemudian tanggal dan penulisan bulan huruf awal penulisan bulan menggunakan kapital, kemudian tahun. Penulisannya tidak menggunakan titik di akhir, karena bukan merupakan kalimat.

2. Perihal dan lampiran
Perihal
Perihal atau hal berfungsi sebagai judul surat. Inti dari keseluruhan surat yang dibuat. Sebaiknya penulisan perihal tidak disingkat menjadi "hal", lebih baik gunakan "Perihal". Surat yang kita buat adalah surat lamaran pekerjaan, maka perihal yang dituliskan adalah "Lamaran kerja operator produksi", misalnya melamar pekerjaan untuk menjadi operator produksi di sebuah perusahaan. Misalnya kita melamar untuk menjadi teller sebuah bank, maka tulis "Lamaran Kerja Teller Bank". Karena perihal merupakan judul dari surat maka format penulisan perihal mengikuti pedoman penulisan judul dengan sistem kapitalisasi yaitu menuliskan setiap huruf pertama setiap kata menggunakan kapital. Hindari penggunaan konjungsi atau kata hubung pada perihal, namun, jika dirasa penting menggunakan konjungsi, maka huruf pertama konjungsi tidak kapital.

Lampiran
Penulisan jumlah lampiran menggunakan huruf, misalnya tiga lembar, delapan lembar, atau jumlah lainnya. Lalu, bagaimana saya tahu jumlah lampiran yang harus saya tuliskan? Mari kita berhitung.
Selain surat lamaran pekerjaan yang kita tulis, akan ada syarat lain yang kita sertakan seperti:
satu, fotocopi KTP 1 lembar
dua, pas foto berwarna, ukuran 3 kali 4, 1 lembar
tiga, fotocopi ijazah terakhir yang dilegalisasi, 1 lembar
empat, fotocopi transkrip nilai yang dilegalisasi, 1 lembar
lima, fotocopi SKCK atau surat keterangan catatan dari kepolisian, 1 lembar
enam, fotocopi surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya, 1 lembar
tujuh, fotocopi kartu tanda pencari kerja, kartu kuning, atau form A1, 1 lembar
delapan, fotocopi sertifikat atau piagam yang dimiliki, 1 lembar
sembilan, daftar riwayat hidup, 1 lembar
>> maka pada lampiran kita menuliskan lampiran: sembilan lembar
Lampiran dalam surat lamaran pekerjaan ini penting, meskipun surat lamaran pekerjaan dan isi berkas disatukan dalam map tertutup, bisa saja berkas tersebut terpisah atau tercecer setelah dibuka, sehingga dengan adanya lampiran maka penerima surat lamaran pekerjaan mengetahui bagian yang seharusnya ada bersama surat lamaran yang diterimanya.

3. Alamat surat
Perlu diperhatikan dalam penulisan alamat surat, pada bagian alamat tidak menggunakan kata "kepada" tetapi langsung "yang terhormat", penulisan yang terhormat disingkat, agar tidak terlalu panjang. Setelah itu tuliskan posisi jabatan orang yang dituju. Pada baris selanjutnya, tuliskan alamat lengkap perusahaan yang kamu lamar, ingat, tidak lebih dari tiga baris untuk penulisan alamat perusahaan. Penulisan jalan lengkap pada alamat tidak disingkat menjadi "j-l-n", dan tidak menggunakan titik di akhir setiap barisnya.

Pada alamat yang dituju, boleh saja kamu menulikan nama lengkap dan gelar orang tersebut dengan tepat, jika benar-benar yakin, tetapi menghindari kesalahan yang kita tidak pernah tahu, seperti misalnya posisi jabatan tersebut sudah digantikan oleh orang lain, maka sebaiknya gunakan saja posisi jabatannya. Jadi, meskipun orangnya diganti, surat lamaran pekerjaan kamu akan datang ke orang yang tepat.

4. Salam pembuka
Salam pembuka biasanya menggunakan kalimat dengan hormat, menggunakan koma setelahnya, dan sebaiknya menyatu dengan kalimat selanjutnya. Namun jika salam pembuka dipisahkan baris dengan kalimat selanjutnya juga masih dapat digunakan. Beberapa orang menggunakan salam pembuka sesuai keyakinan agama yang dipeluknya, hal tersebut boleh saja dituliskan ketika yakin bahwa orang yang dituju memiliki agama atau keyakinan yang sama seperti salam yang dituliskan. Tetapi jika benar-benar yakin. Jika tidak, gunakan saja yang lebih umum, untuk menghindari kesalahpahaman.

5. Alinea pembuka
Pada alinea pembuka sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan, di dalam alinea ini perlu dituliskan darimana kamu mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang dituju, penulisan informasi ini dapat digunakan perusahaan sebagai data untuk mengetahui media apa yang lebih banyak menjangkau pelamar untuk promosi selanjutnya. Kemudian, munculkan pernyataan umum atau tesis yang menggambarkan diri pelamar.

6. Isi
Dalam bagian isi terdapat Identitas pelamar, yaitu keterangan nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan pendidikan terakhir. Pada bagian ini dapat ditambah keterangan lain sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pengalaman bekerja, meskipun hal ini ditulis pula dalam riwayat hidup. jika dirasa penting, dan hal bernilai jual, silakan. Penulisan isi identitas diri seperti ini, 
... saya yang bertanda tangan di bawah ini:
nama
identitas
pendidikan terakhir
alamat
Fonem pada setiap awal kata tidak kapital, karena kata tersebut masih merupakan lanjutan kalimat sebelumnya yaitu saya yang bertanda tangan di bawah ini.
Maksud dan tujuan
Huruf pertama pada kalimat pertama tidak kapital, karena bagian ini masih merupakan lanjutan dari kalimat sebelumnya pada identitas diri. Maksud dan tujuan pada surat lamaran kerja merupakan keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat. Di bagian ini, pelamar menuliskan posisi pekerjaan atau jabatan apa yang hendak dilamar. Penulisannya posisi jabatan yang dituju harus sesuai dengan apa yang dituliskan pada perihal.

Menyatakan lampiran
Dalam lamaran pekerjaan terdapat beberapa lampiran, tentang syarat yang telah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja, maka sang pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut. Dalam lampiran ini setiap akhir kalimatnya menggunakan tanda titik koma, dan di akhir lampiran mengggunakan titik. Menggunakan titik koma di akhir setiap baris karena setiap baris merupakan kalimat yang belum selesai dan dilanjutkan pada baris selanjutnya. Titik di akhir menunjukan bahwa bagian lampiran sudah selesai. Namun, seiring berkembangnya penulisan surat lamaran pekerjaan, penggunaan titik koma di akhir baris dihilangkan, dan itu terlihat lebih rapi.

7. Penutup
Huruf pertama pada kata pertama menggunakan kapital, karena merupakan awal kalimat penutup. Dalam penutup kita harus menunjukan keantusiasan kita dalam melamar pekerjaan pada instansi yang kita tuju. tetapi tidak berlebihan, seperti menghaturkan terima kasih, sebaiknya menghaturkan sebagai bahasa daerah diganti menggunakan bahasa Indonesia. Tidak juga menggunakan terima kasih banyak. kata banyak pada terima kasih banyak, terlihat berlebihan.
Kata Bapak/Ibu diawali huruf kapital, karena kata tersebut merupakan kata ganti sapaan. Gunakan saya sampaikan terima kasih, bukan menggunakan ucapkan terima kasih, karena kamu tidak mengucapkannya, tetapi menulis.

8. Tanda tangan dan nama terang (hey, namamu tidak perlu menggunakan lampu jalan agar terang, maksud nama terang itu menuliskan nama lengkapmu)
Jika namamu tiga kata atau lebih, karena terlalu panjang, baru boleh disingkat, bagian nama yang bukan merupakan sapaanmu, misalnya M. Abdul Aziz, atau Aang A. Abdurrahim S. Perhatikan pedoman penulisan nama. Jika memiliki gelar, silakan tuliskan gelarmu sekalian. M. Abdul Aziz, M.Hum., misalnya.

Setelah menulis surat lamaran pekerjaan selesai, silakan baca ulang, pastikan tidak ada kalimat atau ejaan yang salah, setelah itu, jangan lupa menandatanganinya sebelum kamu kirimkan ke perusahaan yang kamu tuju. Selesai.

Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan adalah struktur teks surat lamaran pekerjaan, surat lamaran pekerjaan merupakan jenis teks eksposisi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu, tesis, argumentasi, dan penegasan.
Bagian Tesis memuat sudut padang penulis mengenai sebuah permasalahan yang dijadikan sebagai topik utama. Posisi tesis pada umumnya terletak diawal surat. Namun tak jarang juga diletakkan diakhir surat.
Bagian Argumentasi dijadikan sebagai penguat tesis. Sehingga pada unsur argumentasi berisi tentang alasan yang mendukung topik utama. Pada umumnya berisi sederetan prestasi, keahlian pelamar pekerjaan.
Bagian ketiga atau bagian terakhir adalah Penegasan yang Berisi kesimpulan dari tesis dan argumentasi pada penjabaran sebelumnya.
Terima kasih telah membaca sistematika surat lamaran kerja ini hingga selesai. Semoga kamu dapat bekerja di perusahaan yang kamu impikan. Salam.

No comments for "Sistematika Surat Lamaran Kerja"